Rabu, 30 November 2011

10 Cara Mudah Turunkan Tekanan Darah








Mereka yang mengalami hipertensi biasanya harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin untuk mengontrol tekanan darah. Tetapi dengan melakukan perubahan gaya hidup, tekanan darah yang kelewat tinggi dapat dikendalikan dan diturunkan. Dengan modal tekad dan kedisiplinan, bukan mustahil upaya modifikasi lifestyle ini dapat membantu melepaskan ketergantungan pada obat-obatan.

Berikut ini adalah 10 cara murah dan alami menurunkan tekanan darah tanpa harus menggunakan obat-obatan :

1. Olahraga

Dengan melakukan olahraga 30 menit sehari, Anda dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, kata Gerald Fletcher, MD, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic, Jacksonville, Florida, sekaligus juru bicara American Heart Association.

"Cobalah latihan aerobik untuk mengurangi tekanan darah sistolik Anda," kata Fletcher. Ia menambahkan, orang yang aktif secara fisik biasanya dapat mengurangi konsumsi jumlah asupan obat hipertensi. Untuk menunjangnya, pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai seperti misalnya, berjalan, berlari, berenang atau bersepeda.

2. Makan pisang

Anda mungkin tahu bahwa makan terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari manfaat kalium - zat yang mampu menangkal efek buruk dari sodium.

Menurut penelitian dari Dietary Guidelines for Americans, mereka yang mengalami hipertensi harus mencukupi kebutuhan jumlah kalium dalam diet mereka. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 4.700 miligram per hari. Adapun beberapa sumber makanan yang kaya kandungan kalium diantaranya pisang (422 miligram), kentang panggang dengan kulit (738 miligram), jus jeruk (496 miligram per cangkir), dan yogurt tanpa lemak atau rendah lemak (531-579 miligram per 8 ons).

3. Kurangi asupan garam

Orang dengan tekanan darah normal, cukup tinggi, dan hipertensi secara substansial dapat mengurangi tekanan darah mereka dengan memotong asupan garam. Pedoman diet merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus membatasi asupan garam kurang dari 1.500 miligram (600 miligram sodium) sehari.

4. Stop merokok

Perokok adalah kelompok yang paling berisiko tinggi mengidap hipertensi. Kandungan tembakau dan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara, meskipun rokok itu sendiri bukan penyebab tunggal hipertensi kronis. Berhenti merokok dapat membantu Anda menurunkan sedikit tekanan darah Anda. Dan, tentu saja, manfaat kesehatan lainnya yang tak terhitung jumlahnya, kata Fletcher.

5. Menurunkan berat badan

Secara konsisten beberapa penelitian menunjukkan bahwa, sedikit saja kehilangan berat badan, dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras. Tekanan ekstra ini lambat laun dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu, dengan memangkas berat badan beban kerja jantung akan jauh lebih ringan.

6. Kurangi alkohol

Konsumsi alkohol secara moderat - tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria - memiliki manfaat kesehatan jantung. Tapi pada beberapa orang, minum terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan risiko hipertensi bagi pria dan wanita.

7. Kelola stres

Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi tekanan darah, tetapi sayangnya, tidak ada penelitian yang menawarkan langkah demi langkah untuk mengurangi tingkat stres pada semua orang, kata Burg.

"Ada sejumlah cara yang telah dikembangkan sebagai praktik untuk menginduksi keadaan relaksasi. Tetapi bagaimana cara yang baik dan benar, ini masih harus dijawab dalam uji klinis," katanya. Namun demikian, Burg merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus mampu melakukan manajemen stres dan berlatih dengan konsisten.

8. Yoga

Yoga adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Sebuah studi baru di India menemukan bahwa latihan pernapasan yoga mengurangi tekanan darah pada orang dengan hipertensi - di mana bekerja mempengaruhi efek sistem saraf otonom - dengan mengatur denyut jantung, pencernaan, dan fungsi lainnya.

9. Jauhi kafein

Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak untuk menurunkan tekanan darah. Dalam jangka pendek kafein dapat memicu lonjakan tekanan darah, bahkan pada orang tanpa hipertensi.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, cara terbaik yang harus dilakukan adalah dengan membatasi asupan kafein (sekitar dua cangkir kopi per hari). Anda dapat memeriksa apakah Anda sensitif terhadap kafein atau tidak dengan memeriksa tekanan darah sebelum dan setengah jam setelah mengkonsumsi minuman berkafein. Jika meningkat sebesar 5 atau 10 poin, Anda berarti sensitif terhadap kafein.

10. Meditasi

Meditasi - apakah itu melibatkan nyanyian, pernapasan, visualisasi - dapat menjadi alat manajemen stres yang efektif bagi banyak orang, kata Burg. Sekali lagi, yang penting adalah bahwa hal itu membuat Anda merasa baik, dan Anda dapat berkomitmen untuk melakukannya secara konsisten.

Senin, 28 November 2011

Perkembangan kecerdasan anak usia dini dalam pembelajaran di sentra balok dan sentra alam

Pendidikan anak usia dini merupakan kunci utama terbentuknya jiwa anak menjadi anak yang berhasil di masa yang akan datang. Dimana kualitas manusia akan ditentukan oleh rangsangan yang diberikan oleh otak anak, karena saat itu kemampuan otak manusia mengalami perkembangan pesat. Untuk itu pendidikan anak usia dini harus menjadi pembelajaran yang berorientasi pada anak dengan segala potensi dan kemampuan anak termasuk kemampuan kognitif . Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses Kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kognitif Anak Usia Dini yang sedang mengikuti pembelajaran di sentra balok dan sentra alam di PAUD. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan langsung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2008.
Hasil penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan kecerdasan atau perkembangan kognitif anak pada pembelajaran di sentra balok dan sentra alam. Banyak jenis permainan yang ada di sentra balok dan sentra alam yang dapat membantu perkembangan kecerdasan anak. Dengan permainan tersebut anak dapat bermain secar individu maupun berkelompok dan juga mengikutsertakan anggota tubuh anak untuk bergerak secara aktif, sehingga anak dapat menungkatkan keterampilan dan perkembangan kognitif anak. Dalam permainan balok dan pasir air  tersebut juga dapat dilihat dampak perkembangan kognitif anak antara lain: (a) Perkembangan bahasa, (b) Perkembangan sosial, (c) Perkembangan matematika, (d) perkembangan fisik.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada lembaga PAUD untuk dapat lebih selektif dalam memilih mainan yang berhubungan dengan perkembangan kognitif anak dalam pembelajaran di sentra balok maupun di sentra alam. Lembaga juga diharapkan memberi kan pengarahan kepada guru kelas untuk dapat lebih meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan mainan baru untuk merangsang perkembangan kognitif anak. Dan untuk  Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan keilmuan di bidang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Dan untuk jurusan pendidikan luar sekolah sendiri hendaknya dapat lebih menambah referensi kepustakaan tentang buku-buku yang berkaitan tentang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Gender, Alat Permainan Edukatif yang dapat merangsang perkembangan kecerdasan anak usia dini

Selasa, 15 November 2011

LIMA KELEMAHAN GURU DALAM MENGAJAR

Sengaja diberi judul demikian karena yang akan dipaparkan adalah kelemahan-kelemahan yang nyata ditemukan penulis. Hal ini dimaksudkan agar bisa menjadi input bagi para guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajarannya.
Dari pengamatan penulis terhadap kegiatan pembelajaran di kelas dapat dikemukakan beberapa kelemahan antara lain :
1. Guru tidak menggunakan RPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
RPP adalah skenario pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran                   dimulai.Dalam RPP tercantum secara jelas alat bantu mengajar apa yang diperlukan dan sumber belajar apa yang digunakan. Demikian pula di dalam RPP juga telah dicantumkan rencana kegiatan penilaian yang merupakan upaya untuk mendapatkan umpan balik keberhasilan guru dalam mengajar.
Kenyataannya RPP tidak difungsikan, bahkan ada guru yang mengajar tanpa bertpedoman pada RPP. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak terarah.
2. Guru tidak mempersiapkan alat bantu mengajar.
Alat bantu mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui benda-benda yang nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya berupa verbal, dan bisa mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa.
3. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Pengetahuan ten tang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru untuk menetapkan strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun diperlukan pemahaman tentang kemampuan awal siswa.
4. Penggunaan papan tulis yang kurang tepat
pada umumnya guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan Pokok persoalan yang akan dibahas dan tujuan pembelajarannya. Penulisan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran ini bergna sebagai kontrol bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari jalur.
5. Tidak melaksanakan evaluasi
Dengan alasan kekurangan waktu seringkali guru tidak melaksanakan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi ini bertguna bagi guru untuk mengetahui seberapa besar keefektifan pembelajaran yang dilakukannya. Dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir kegiatan /bahasan akan bisa mendeteksi siswa mana yang masih kesulitas dan pada bagian apa siswa merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna bagi guru dalam membantu siswa
Apabila 5 macam kelemahan guru ini dapat diperbaiki, maka peoses pembelajaran akan menjadi lebih bermutu dan muaranya nanti pada hasil belajar yang lebih baik. Perubahan pada kelima kelemahan tersebut tidak memerlukan biaya. Yang diperlukan hanyalah kesadaran diri untuk memberikan yang terbaik kepada siswa.

OBAT AWET MUDA TELAH DITEMUKAN






Kabar bahagia bagi Anda yang ingin selalu tampak muda. Para peneliti dari Durham University mengklaim telah menemukan obat yang bisa memperlambat penuaan, dengan kata lain, obat awet muda.

Seperti yang dikutip dari Daily Mail, para peneliti tersebut percaya bahwa obat yang telah mereka temukan itu dapat membuat orang tetap sehat walau dalam usia senja. Obat ini juga diklaim dapat atasi kondisi kelainan pada anak yang tumbuh tua sebelum waktunya.

Ketua peneliti, Chris Hutchison mengatakan, "Temuan ini merupakan tahap awal, tetapi mereka menunjukkan adanya potensi untuk membantu orang agar hidup nyaman dan terhindar dari penyakit ketika mereka berusia 70 atau 80 hingga seterusnya."

Hutchison juga menggunakan obat ini untuk memperlambat penuaan sel-sel pada anak-anak yang mengalami Progeria Progresif -- sebuah kelainan genetik yang menyebabkan anak-anak tua sebelum waktunya. Anak-anak dengan progeria, juga dikenal sebagai progeria Gilford Hutchinson-sindrom (HGPS), biasanya tampak normal saat lahir.

Pada 12 bulan setelah kelahiran, gejala seperti perubahan kulit dan rambut rontok, mulai muncul. Harapan hidup rata-rata untuk seorang anak dengan progeria adalah 13 tahun, tetapi beberapa dengan penyakit mati muda dan beberapa hidup 20 tahun atau lebih. Masalah jantung atau stroke adalah penyebab kematian terbesar anak-anak dengan progeria.

"Penemuan kami merupakan langkah penting untuk membantu anak-anak dengan progeria dan orang tua untuk menjalani kehidupan yang terhindar dari penyakit serta masalah kesehatan lainnya," tambah Hutchison.

Penelitian untuk menemukan obat awet muda juga dilakukan oleh Harvard University. Doktor Ronald DePinho dilaporkan bisa membuat tikus tua menjadi muda lagi.

Pada awal percobaan, tikus-tikus tersebut dinilai memiliki kulit, otak, sifat dan organ tubuh yang setara dengan manusia di umur 80 tahun. Selama dua bulan tikus itu diberi enzim, dan hasilnya, banyak sel-sel baru yang tubuh dan hampir membuat tikus percobaan itu jadi lebih muda dari sebelumnya.

Sabtu, 05 November 2011

10 OPERASI PLASTIK SELEB HOLLYWOOD YANG HEBOH

10 Operasi Plastik Seleb Hollywood yang Heboh






Jennifer Lopez











01. Heidi Montag
Heidi Montag mengalami perubahan drastis setelah melakukan operasi wajah dan payudara. Seperti dilansir dari USMagazine, tidak tanggung-tanggung bintang 'The Hills' itu sampai melakukan operasi plastik hingga 10 kali. Dua tahun setelah menjalani pembesaran payudara dan operasi hidung, wanita berambut pirang itu menghiasi sampul majalah Playboy.

02. Victoria Beckham
Penyanyi yang bertransformasi menjadi sosialita dan desainer itu mengubah penampilannya. Jika dulu Vic sapaan akrab Victoria berbadan mungil dengan payudara yang tidak menonjol, kini istri dari pesabakbola David Beckham itu memiliki aset yang lebih besar. Sejak 2005 Vic membesarkan payudaranya agar lebih seksi.

03. Jennifer Lopez
Meski Jennifer Lopez tidak mengakui melakukan botoks, namun menurut dermatologis, Dr. Bruce Katz, mantan istri Marc Anthony itu menggunakannya. "Dia menggunakan botoks untuk menaikkan alisnya dan menebalkan bibirnya serta mengangkat pipinya. Meski begitu, dia (Jennifer) justru terlihat natural dan cantik," ujar Dr Bruce, seperti dilansir dari Hollywood Life.

04. Simon Cowell
Mantan Juri 'American Idol' itu tidak membantah bahwa dirinya menggunakan botoks agar tetap terlihat muda. "Buatku, botoks bukan lagi hal yang tidak biasa. Botoks dapat bekerja dan Anda bisa melakukannya satu tahun sekali. Siapa yang peduli?," ujar Simon, seperti dilansir dari In Your Face. Benar saja di umurnya yang sudah 52 tahun itu, ia tetap terlihat tampan dan muda.

05. Lil Kim
Perbedaan wajah Lil Kim zaman dahulu dengan sekarang sangat terlihat perubahaannya. Jika dulu Lil Kim terlihat lebih tembam, kini rahangnya lebih kecil dan dikabarkan penyanyi rap itu menambahkan implan di pipinya. Terlihat ketika tersenyum, buah pipinya lebih terangkat.

06. Madonna
Dari tahun ke tahun wajah diva pop itu tidak berubah malah semakin cantik. Apa rahasianya? Jawabannya adalah botoks. Meski penyanyi 53 tahun itu tidak pernah memberi tanggapan, namun banyak yang memastikan jika Madonna menggunakan botoks.

07. Pamella Anderson
Payudara besar tidak begitu saja dianugerahi kepada Pamella Anderson. Bintang serial TV 'Baywatch' itu mendapatkannya dari implan payudara. Jelas terlihat pada zaman dahulu asetnya itu masih dalam ukuran yang normal.

08. Amanda Lepore
Operasi plastik bukanlah jaminan untuk membuat wajah ataupun bentuk tubuh menjadi lebih baik. Seperti yang terjadi pada transgender terkenal di dunia bernama Amanda Lepore. Seperti dilansir It Thing, Amanda mengalami kegagalan operasi wajah. Ketika itu, Amanda menjalani operasi pada usia 15 tahun, namun hasil dari pembedahan wajahnya malah berujung bencana. Wajahnya tampak lebih seram dan bibirnya menjadi tebal dan lebar seperti Joker.

09. Ali Lohan
Adik dari aktris Lindsay Lohan ini dikabarkan menjalani operasi plastik. Isu tersebut beredar karena model yang masih berusia 17 tahun itu, wajahnya tampak tiba-tiba berubah. Wajahnya terlihat sangat tirus dengan tulang pipi menonjol. Banyak yang berkomentar wajah Ali menjadi aneh, seperti orang yang sedang sakit keras.

10. Tara Reid
Tara Reid melakukan operasi pembesaran payudara dan sedot lemak di perut. Sayangnya operasi plastiknya tersebut gagal. Perutnya malah menjadi berkerut. Banyak yang berkomentar, bentuk perut dari bintang 'American Pie' itu malah seperti perut wanita 50 tahun. Kegagalan operasi tersebut, sempat membuat aktris 36 tahun itu tidak percaya diri.

Kamis, 03 November 2011

SUKSES MENGASUH ANAK USIA 3–6 TAHUN

SUKSES MENGASUH ANAK USIA 3–6 TAHUN
 Ibu dan ayah, tidak terasa sekarang ananda sudah semakin besar. Tulang dan otot kaki-tangannya, sudah semakin panjang dan kuat. Ia sekarang bergerak lebih lincah dan bisa berlari. Kelucuan bayi kecil memang masih terlihat di wajah dan tubuhnya, tetapi sekarang ia bukan bayi lagi. Selepas masa bayi, umumnya anak-anak dimasukkan ke program pendidikan nonformal, seperti Kelompok Bermain (KB) untuk anak umur 3—4 tahun atau Taman Kanak-kanak (TK) untuk anak umur 5—6 tahun. Nantinya, pada umur sekitar 6 tahun, barulah ananda akan memasuki pendidikan formal, seperti Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah
(MI).
Mengingat program pendidikan di KB dan TK sering terlihat seperti bermain dan bernyanyi saja, sehingga banyak juga orangtua yang memilih untuk mengasuh sendiri anak di rumah dan nanti langsung memasukkannya ke SD. Hal ini sah-sah saja, meski sebenarnya banyak hal yang dipelajari anak elalui kegiatan bermain dan bernyanyi ini. Anak memperoleh rangsangan yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga ia menjadi lebih siap memasuki program pendidikan di SD. Apa pun pilihan ibu-ayah, baik untuk anak yang diikutkan dalam program pendidikan KB dan TK atau anak yang diasuh sendiri sampai usia masuk SD, tetap saja ibu dan ayah merupakan peran utama dalam proses pengasuhan anak. Ibu dan ayah diharapkan dapat memberikan rangsangan yang membantu anak mencapai perkembangan yang berkualitas. Apalagi kita tahu masa 0—6 tahun adalah masa dimana anak memiliki kemampuan belajar yang sangat besar. Jadi, bila hanya mengandalkan program belajar di KB dan TK yang biasanya berlangsung paling lama 2 jam, tidaklah cukup. Kegiatan memberi rangsangan pada anak harus berlangsung juga di rumah. Tidak mudah memang, mengasuh anak yang mulai besar. Terdapat beberapa tantangan tersendiri yang harus dihadapi ibu dan ayah. Buku kecil ini dipersembahkan untuk memudahkan ibu-ayah dan orang dewasa lain dalam menghadapi anakanak usia 3—6 tahun. Dengan membaca buku ini, diharapkan ibu dan ayah dapat bekerja sama dengan mentor atau guru di KB dan TK dalam upaya mengoptimalkan perkembangan anak.


MEMAHAMI ANAK USIA 3-6 TAHUN
Usia 3-6 tahun adalah masa perkembangan yang menarik. Di usia ini anak menjadi amat menggemaskan karena mereka sudah bisa berjalan dan bicara. Banyak sekali kemampuan baru lain yang ditunjukkannya. Nah, berikut ini perkembangan yang dialami anak dalam rentang umur 3—6 tahun.

Perkembangan Fisik
Selain bertambah tinggi dan berat, terjadi perkembangan selsel otak yang sangat pesat. Dengan berkembangnya sel otak, kemampuan anak mengendalikan gerakannya pun semakin baik. Terdapat 2 jenis gerakan yang mulai dikuasai anak usia ini, yaitu gerakan motorik kasar (gerakan yang melibatkan otot-otot besar) dan gerakan motorik halus (gerakan yang melibatkan otot-otot kecil).


Perkembangan Kecerdasan
Perkembangan sel otak membuat anak mulai dapat memusatkan perhatian lebih lama terhadap sesuatu; mulai bisa mengingat sesuatu, bahkan untuk hal-hal yang detail; juga mulai bisa membedakan hal-hal nyata dan bayangan atau mimpi.

Perkembangan Bahasa
Sampai sekitar usia usia 6 tahun, anak dapat mengucapkan sekitar 10.000 kata. Ia juga mampu merangkai kata menjadi sebuah kalimat sederhana. Mula-mula hanya kalimat yang terdiri atas 2 kata, seperti, “Ade mamam”, lalu menjadi lebih banyak dan kalimatnya pun semakin lengkap, seperti, “Ade besok mau makan ayam goreng buatan nenek.” Perkembangan bahasa berkaitan dengan perkembangan aspek lain. Ketika anak berbicara dengan ibu-ayah, ia bukan hanya belajar berbahasa,  melainkan juga belajar tentang aturan-aturan, apa yang harus dilakukannya atau petunjuk umum tentang cara menghadapi suatu masalah.

Perkembangan Emosi
Anak mulai mengenali perasaan-perasaan yang lebih rumit selain rasa senang dan sedih. Ia juga mulai lebih paham apa yang menyebabkan munculnya suatu perasaan tertentu. Meski demikian, pemahamannya masih sangat sederhana. Hal lain yang juga mulai terlihat adalah kemampuan memahami perasaan orang lain dan mengendalikan diri. Kedua kemampuan itu amat dibutuhkan untuk belajar berteman dan mempertahankan pertemanan. Selain itu, anak-anak usia ini masih sangat mudah terpengaruh oleh perasaan orang lain, sehingga ia sering terlihat mudah kasihan pada orang lain. Perasaan seperti ini dibutuhkan untuk menumbuhkan kepedulian dan ketulusan membantu.

Perkembangan Identitas Diri
Anak masih berpikir dengan cara sederhana. Bagi mereka hanya ada “hitam dan putih” atau “baik dan buruk”. Kebanyakan anak melihat diri mereka sebagai anak baik. Hanya anak-anak yang sering mengalami kekerasan akan merasa dirinya anak
yang tidak berguna atau nakal. Perkembangan konsep diri memang banyak dipengaruhi lingkungan. Lihat saja konsep diri yang berkaitan dengan jenis kelamin. Bagaimana lingkungan memperlakukan anak lakilaki atau perempuan, akan berpengaruh terhadap perilaku anak. Misalnya, dengan membedakan permainan atau bajubajunya, maka anak laki-laki akan menyukai permainan bola, sedangkan anak perempuan main boneka; baju anak lakilaki berwarna biru, anak perempuan berwarna merah muda. Terkadang lingkungan juga dapat menentukan sikap anak lakilaki atau perempuan. Contoh, anak laki-laki dibiasakan berani, tidak boleh menangis, boleh memanjat dan boleh bermain jauh. Sedangkan anak perempuan boleh terlihat malu-malu, atau harus rapi dan teliti.

Perkembangan Sosial
Bila semasa bayi anak lebih sering bersama ibu dan ayah, maka dengan kemampuan berbahasa yang makin baik, ia mulai dapat menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, seperti adik, kakak, anak-anak kecil lain atau orang dewasa lain. Bagaimana cara ibu dan ayah berhubungan dengan anak, akan sangat memengaruhi caranya bergaul dengan orang lain. Orangtua yang peka dan memberi rasa aman pada anak, akan membuat anak memiliki rasa percaya diri ketika berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Sedangkan hubungan anak dengan adik atau kakak, akan mengembangkan kemampuannya untuk peduli pada orang lain dan keinginan membantu. Itulah sebabnya terlihat tingkat kepedulian yang berbeda antara anak-anak tunggal dan anakanak yang bersaudara banyak. Hubungan dengan teman sebaya, umumnya mulai dijalin ketika anak memasuki usia 2 tahun, terutama anak belajar bagaimana berbagi dan menunggu giliran main. Anak di usia ini memang mulai ingin terlibat dalam kegiatan bermain bersama teman.


APA YANG DIPELAJARI ANAK DI KB ATAU TK?
Perkembangan otak diyakini oleh para ahli terjadi sangat pesat di masa anak-anak. Bayangkan saja, 50% perkembangan sel-sel otak terjadi ketika anak mencapai usia 4 tahun dan 80% ketika anak berusia 8 tahun. Oleh karena itu, anak-anak usia 3—6 tahun diharapkan diikutkan dalam program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Negara-negara yang sudah mengembangkan program PAUD dengan serius, menganggap program pendidikan di tahap ini tidak lagi hanya sebagai pelengkap, tetapi sama penting dengan pendidikan di SD dan selanjutnya. Terdapat 2 tingkatan program untuk anak usia 3—6 tahun yang sudah dikenal masyarakat Indonesia, yaitu:
& Program untuk anak 3-4 tahun, dikenal dengan nama Kelompok Bermain (KB).
& Program untuk anak 5-6 tahun, dikenal dengan nama Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudatul Athfal (RA).
Kedua program pendidikan ini, utamanya bertujuan untuk menyiapkan anak menghadapi cara belajar di SD. Meski demikian, kegiatan pembelajaran dalam program ini, tampak belum seserius cara belajar anak-anak SD. Anak usia dini belajar dengan caranya sendiri. Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting dan utama. Bermain dianggap penting karena anak akan belajar dengan perasaan senang, aktif, tidak terpaksa dan merdeka. Nantinya guru akan memasukkan unsur-unsur pembelajaran dalam kegiatan bermain, sehingga anak tidak sadar telah belajar berbagai hal. Misalnya, ketika anak diajak menyanyikan lagu yang menyebutkan semua anggota tubuh, anak juga belajar tentang anggota tubuhnya (kepala, pundak, lutut, kaki, dan sebagainya). Proses belajar yang dilakukan melalui pemberian rangsang fisik maupun psikologis ini, diharapkan dapat mengoptimalkan semua aspek perkembangan, meliputi :
(1) moral dan nilai agama,
(2) sosial-emosional,
(3) kecerdasan,
(4) bahasa,
(5) fisik-motorik, dan
(6) seni.
Pengembangan secara menyeluruh ini dianggap perlu, karena anak-anak dalam program PAUD dipandang sebagai individu yang baru mengenal dunia. Anak belum mengenal tatakrama, sopan-santun, aturan, norma atau aturan bergaul yang membantunya untuk berhubungan dengan orang di sekitarnya, sehingga perlu dibimbing. Anak juga perlu dibimbing memahami berbagai fenomena alam dan mengetahui keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup.


BEBERAPA KEMAMPUAN YANG HARUS DIAJARKAN PADA ANAK USIA 3—6 TAHUN.

Melakukan jadwal beraktivitas dan beristirahat yang sehat.
Anak seharusnya sudah tahu kapan waktu istirahat dan kapan waktu beraktivitas. Ia tidak perlu lagi dipaksa untuk berhenti bermain kala berada di sekolah atau diminta tidur ketika di rumah.

Memperlihatkan kebiasaan makan yang sehat.
Anak diharapkan sudah bisa makan sendiri dengan rapi. Ia juga mau mencoba berbagai rasa atau jenis makanan baru.

Dapat buang air besar dan kecil sendiri di tempatnya.
Paling tidak ia harus sudah bisa memberi tahu kapan akan buang air besar (BAB) atau kecil (BAK) dan mau belajar untuk dapat BAB atau BAK sendiri, dengan cara yang sesuai jenis kelaminnya. Selain itu, anak juga perlu belajar menyesuaikan diri dan dapat menerima berbagai kondisi jamban atau kamar mandi.
17
Mampu melakukan aktivitas fisik yang dibutuhkan sesuai usianya.
Termasuk kegiatan motorik kasar (seperti memanjat, menyeimbangkan diri, berlari, meloncat, mendorong, menarik, menangkap), motorik halus (seperti mengancingkan baju, menarik retsleting, menggunting, menggambar, mewarnai, membentuk tanah liat).

Ikut serta dalam kegiatan keluarga.
Anak seharusnya sudah mampu terlibat dalam berbagai kegiatan keluarga (seperti ke acara pernikahan) dan menerima tanggung jawab, meski sederhana (seperti membereskan mainan).

Menunda dan mengendalikan keinginan.
Bayi-bayi kecil tentu saja tidak bisa menunda keinginannya untuk mendapatkan sesuatu. Semakin besar, anak harus dapat mengendalikan diri. Terhadap teman, ia harus dapat berbagi dan menunggu giliran. Sedangkan ketika berada di tempat tertentu, seperti tempat ibadah, ia harus menyesuaikan tindakannya, seperti tidak boleh berlari atau berteriak-teriak.

Menunjukkan perasaan dengan cara yang sehat.
Di usia ini, anak diharapkan mampu membedakan lebih banyak jenis perasaan, bukan hanya terbatas pada senang atau sedih. Jenis perasaan lain yang perlu dikenalnya adalah rasa takut, sayang, bersemangat, senang, cemas atau sedih.
Selain memahami perasaan sendiri, anak juga diharapkan dapat memahami perasaan orang lain, sehingga ketika menun-jukkan perasaannya, sudah mempertimbangkan perasaan orang lain. Misalnya, ketika marah, ia tidak boleh berteriak dan memukul, karena hal itu menyakiti orang lain.

Memulai dan mempertahankan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
Anak sudah bisa bercerita atau mendengarkan orang lain. Keterampilan ini diperlukan dalam berteman, sehingga tidak heran bila di usia ini anak sudah dapat berteman

Menghindari bahaya.
Anak diharapkan paham hal-hal yang membahayakan, seperti api, lalu lintas, tempat tinggi, racun, binatang, kolam yang dalam, dan sebagainya. Ia juga perlu paham apa yang harus dilakukan untuk menghindari bahaya sesuai usianya.
Contoh, anak diajarkan cara menyeberang jalan, menghadapi anjing, atau menolak tawaran orang asing.

Berani menunjukkan keinginannya.
Anak mampu bercakap-cakap. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga kebanyakan anak sudah mampu menyampaikan pemikirannya, bertanya, dan berinisiatif melakukan sesuatu

Mulai memahami tentang dirinya sendiri, konsep Tuhan dan benda-benda di sekitar.
Misalnya, perbedaan jenis kelamin, cara kerja suatu alat atau paham tentang benda-benda alam (bintang, matahari).
19
TANTANGAN MENGASUH ANAK USIA DINI
DAN CARA MENGATASINYA
Baik sekolah maupun ibu-ayah, pada dasarnya memiliki keinginan yang sama dalam mendidik dan mengasuh anak usia dini, yaitu menyiapkan anak untuk menghadapi kehidupan. Hanya saja, sekolah lebih khusus menyoroti kesiapan anak menghadapi pelajaran di SD, sedang ibu-ayah menyoroti kesiapan anak menghadapi
tantangan dalam kehidupannya secara keseluruhan. Adanya kesamaan tujuan ini seharusnya membuat kedua pihak dapat saling bahu membahu dalam mengembangkan kemampuan anak usia dini. Memang, tidak mudah mengasuh anak pada usia ini. Setelah mengetahui kemampuan apa yang harus dicapai anak di usia ini, ibu dan ayah juga perlu tahu masalah yang sering muncul pada usia ini dan cara mengatasinya. Berikut adalah berbagai tantangan yang sering dihadapi orangtua berkaitan dengan perkembangan anak usia 3—6 tahun dan cara mengatasinya.

Tantangan
Anak sangat aktif, tidak bisa diam, sehingga membutuhkan perhatian lebih. Hal ini sering melelahkan ibu dan ayah.

Saran Tindakan
      Anak menjadi sangat aktif karena rasa ingin tahunya. Untuk membuatnya mau memusatkan perhatian lebih lama pada suatu kegiatan, pikirkan kegiatan bermain yang menarik. Mengajak bermain juga dapat mengajari anak akan banyak hal.
      Berikan fasilitas bermain sesuai dengan usianya. Tidak perlu mahal, karena banyak barang yang dapat dimanfaatkan. Cari barang yang menarik perhatian dan dapat digunakan untuk belajar sesuatu, tetapi aman. Contoh, kotak karton mi instan dipakai bermain rumah-rumahan.
      Sempatkan diri untuk beristirahat, karena memang mengikuti aktivitas anak sering membuat kita lelah.

Tantangan
Dalam beraktivitas (berkegiatan), anak belum bisa memperkirakan bahaya, sehingga selalu harus dijaga.

Saran Tindakan
-       Perhatikan lingkungan rumah, cari alat-alat yang membahayakan anak, lalu jauhkan atau simpan di tempat yang aman. Selain itu, ubah tata ruang bila memang membahayakan. Contoh, buatlah tempat penyimpanan khusus untuk pisau, linggis, cangkul, gergaji dan bendabenda tajam lain; tumpulkan sudut-sudut meja, terutama meja kaca; berikan pagar pengaman di tangga
-       Jelaskan pada anak tentang bahaya dan ajarkan cara menghindarinya Misalnya, naik ke tempat tinggi akan membuatnya jatuh, jadi ajarkan cara memanjat yang benar.
-       Manfaatkan bantuan orang lain untuk membantu menjaga anak, tetapi jangan lupa untuk memberi tahu apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, selain juga harus tetap “memeriksa” sesekali.

Tantangan
Anak belum bisa mematuhi jadwal kegiatan rutin dan mulai suka melawan atau menghindar bila diminta melakukan sesuatu
22
Saran Tindakan
Hindari hukuman dalam mengajarkan disiplin. Untuk itu lakukan:
-       Pertama kali, tentukan perilaku yang ibu-ayah harapkan.
-       Jelaskan pada anak, mengapa hal itu harus dilakukan. Semakin konkret penjelasannya, semakin mudah dipahami.
-       Bantu anak untuk mengikuti jadwal atau perilaku yang telah ditetapkan.
-       Berikan pujian ketika anak mampu melakukannya, bahkan ketika perubahan yang terjadi amat sedikit.
-       Sepakati hadiah di awal. Hadiah tidak perlu mahal. Contoh, bila dalam 1 minggu minimal ia menyikat gigi sebelum tidur sebanyak 5 kali, akan diberi 1 buah ikat
-       rambut. Anak-anak selalu senang melakukan sesuatu untuk hadiah

Tantangan
Anak sering bertengkar dengan temannya.
Saran Tindakan
-     Di usia ini anak memang sedang belajar membina hubungan sosial, terutama dengan teman. Agar dapat berteman, paling tidak ia harus belajar berbagi dan menunggu giliran. Jadi, biasakan anak untuk melakukannya di rumah, baik dengan ayah, ibu maupun anggota keluarga lain.
-     Jelaskan pada anak, apa yang diharapkan untuk dilakukannya dalam situasi itu, misalnya meminta pada teman, bukan merebut.
-     Beri kesempatan pada anak untuk menceritakan situasi sebenarnya. Dalam menceritakan, terdapat hal penting yang sangat berarti bagi anak, yaitu kesempatan menunjukkan emosinya. Tunjukkan bahwa ibu-ayah memahami emosinya, misalnya dengan mengatakan, “Anak Ibu sepertinya sedih sekali mainannya direbut ya?”
-     Jelaskan kemungkinan-kemungkinan mengapa hal itu dapat terjadi, seperti, “Mungkin Dodi marah karena kamu memukul tangannya, Nak.”
-     Ajarkan cara mengatasinya. Bahkan ajarkan katakata yang harus diucapkan untuk mengatasi situasi pertengkaran itu.
-     Bila memungkinkan, fasilitasi anak untuk memperbaiki hubungannya dengan temannya, dengan mengutamakan keadilan. Cara ibu-ayah mengatasi masalah akan ditirunya dan hal itu membuat anak belajar menghadapi masalah dalam hubungan pertemana.
-     Selalu berikan pujian pada anak ketika ia melakukan suatu tindakan yang sudah sesuai.

Tantangan
Anak masih suka mengamuk dan berlebihan ketika mengekspresikan (mengungkapkan) perasaannya

Saran Tindakan
-       Anak-anak menjadi berlebihan dalam mengekspresikan emosi (berteriak, menangis keras, mengamuk, berguling-guling di lantai) karena ketika ia mencoba menarik perhatian ibu-ayah, tidak segera mendapatkannya. Oleh karena itu, tunjukkan perhatian ibu-ayah sejak awal, misalnya dengan menoleh padanya atau mendekat ketika ia memanggil atau mengajak bicara.
-       Bila sudah mengamuk, jauhkan anak dari benda-benda berbahaya.
-       Peluk anak atau tunjukkan bahwa ibu-ayah peduli padanya. Emosi anak biasanya akan mereda. Tindakan ibu-ayah menunjukkan kepekaan dan pemahaman atas perasaannya. Ini akan mengajari anak untuk peka pula pada perasaan orang-orang di sekitarnya.
-       Bila anak mulai memukul, tangkap tangannya dan tatap matanya sambil mengatakan “STOP”. Pilih kata yang singkat
-       Ajak bicara, pahami masalahnya, lalu ajarkan dan bantu anak menyelesaikan masalahnya. Tidak berarti aibuayah harus selalu mengikuti kemauannya, lo. Misalnya, ia ingin es krim, padahal tidak boleh karena sedang pilek.
-       Alihkan dia pada makanan yang memungkinkan.
-       Dalam suasana yang sudah menyenangkan, ajarkan cara meminta perhatian ibu-ayah tanpa perlu berteriak atau marah.

Tantangan
Mengingat anak mulai bersekolah, ibu-ayah sering cemas tentang biaya pendidikan untuk anak.
Saran Tindakan
-       Persiapkan anggaran sedini mungkin, bahkan sejak ananda masih bayi, agar upaya menabung tidak dirasa memberatkan.
-       Pisahkan tabungan untuk pendidikan agar memudahkan ibu-ayah mengatur anggaran keuangan keluarga.
-       Realistis dalam merencanakan anggaran. Hitung dulu seberapa besar penghasilan ibu-ayah, baru kemudian tentukan rencana yang paling mungkin dicapai.
-       Tentukan prioritas. Jika kebutuhan hidup sangat banyak dan sulit untuk menyisihkan dana pendidikan ananda, maka kurangi beberapa pos pengeluaran yang tidak terlalu penting, seperti belanja pakaian dan jajan yang tak perlu.
-       Pilih cara menyimpan dana pendidikan. Umumnya dana pendidikan diatur dengan menabung atau membeli asuransi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan
-       masing-masing. Pelajari keduanya dan pilih yang paling sesuai untuk ibu-ayah,

Tantangan
Anak sering meniru perilaku ibu dan ayah. Misalnya, ketika ia menegur kakak untuk tidak ribut, sangat mirip dengan ayah, lengkap dengan tangan yang menunjuk-nunjuk.
Saran Tindakan
- Anak-anak pada usia ini memang sedang senang meniru. Ketika meniru, sebenarnya ia sedang mengembangkan kemampuan sosialnya. Dalam perkembangan sosialnya, ibu dan ayah memang memiliki pengaruh yang besar. Peran yang dijalani ibu dan ayah dalam membantu perkembangan sosial anak adalah sebagai:
      Lawan bicara. Mengajak anak bicara, berarti mengajari dan mendorongnya untuk berinteraksi dan menjalin hubungan.
      Pelatih. Ibu-ayah memang merupakan pelatih dan contoh bagi anak tentang bagaimana cara menjalin hubungan dengan orang di sekitarnya.
      Sebagai orang yang mencarikan kesempatan dan aktivitas bagi anak agar kemampuan bersosialisasinya berkembang. Terkadang anak-anak tidak berani bicara dengan orang lain. Ketika ia diminta untuk bersalaman, mengucapkan terima kasih atau menyebut nama, ibu dan ayah telah memberinya kesempatanan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.



Sumber Bacaan
The Process of Parenting oleh J. Brook. Penerbit: Mc. •Graw-Hill, tahun 2008
Marriage and Family Development oleh E. Duvall. •Penerbit: J.B. Lippincott Company. tahun 1977
Child Development oleh Laura E. Berk. Penerbit: • Pearson Education Inc., tahun 2003
The Big Book of How to Say It oleh Dr. Paul Colemn & •Richard Heyman, Ed. D. Penerbit: Prentice Hall Press,
tahun 2001
28